Suku Melayu Deli adalah salah satu kelompok etnik Melayu yang menyebar dan menetap di pesisir timur Sumatera Utara,
khususnya di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Asal-usul mereka masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan, namun terdapat beberapa teori yang berusaha menjelaskan asal mula mereka.
Teori Migrasi dari Semenanjung Malaya:
Teori ini merupakan yang paling populer dan banyak diterima. Diduga, Melayu Deli berasal dari Semenanjung Malaya yang bermigrasi ke Sumatera Utara dalam beberapa gelombang. Gelombang pertama terjadi pada abad ke-14 dan ke-15, didorong oleh faktor perdagangan dan pelarian dari peperangan. Gelombang kedua terjadi pada abad ke-16 dan ke-17, dipicu oleh perebutan kekuasaan di Kesultanan Melaka.
Teori Keturunan Lokal:
Teori ini menyatakan bahwa Melayu Deli merupakan keturunan penduduk asli Sumatera Utara yang telah berasimilasi dengan pendatang dari luar. Bukti yang mendukung teori ini adalah adanya kesamaan budaya dan bahasa antara Melayu Deli dengan suku-suku lain di Sumatera Utara.
Teori Campuran:
Teori ini menggabungkan kedua teori di atas, menyatakan bahwa suku Melayu Deli terbentuk dari percampuran penduduk asli Sumatera Utara dengan pendatang dari Semenanjung Malaya. Bukti yang mendukung teori ini adalah adanya variasi dialek dan adat istiadat dalam suku Melayu Deli.
Pengaruh Budaya:
Kedatangan Melayu Deli membawa pengaruh besar terhadap budaya Sumatera Utara. Bahasa Melayu menjadi bahasa lingua franca di wilayah tersebut, menggantikan bahasa-bahasa lokal lainnya. Budaya Melayu Deli juga mewarnai berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti kesenian, adat istiadat, dan kuliner.
Bukti Sejarah:
Bukti sejarah tentang Kedatangan suku Melayu Deli dapat ditemukan dalam berbagai catatan, seperti prasasti, hikayat, dan laporan kolonial. Salah satu bukti penting adalah prasasti Batu Tumpat di Langkat yang bertuliskan tahun 1287 M, yang menyebutkan tentang seorang penguasa Melayu bernama Tuanku Sri Indera Perkasa.
baca juga : Pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia Apakah benar?